Santos Dibantai 0–6 dan Neymar Nangis: Debat Performa Tragis dan Krisis Klub
Derita Memalukan: Santos Tumbang 0–6 hingga Neymar Menangis
bukanberita.com – Klub legendaris Brasil, Santos, menjalani salah satu hari tergelap dalam sejarah saat dibantai 6–0 oleh Vasco da Gama di markas sendiri. Ini bukan cuma kekalahan—itu adalah kekalahan terburuk dalam karier Neymar, dan juga dalam sejarah klub di Serie A Brasil.
Mental sang kapten benar-benar hancur. Neymar tak kuasa menahan air mata di lapangan setelah peluit akhir, dan ia cuma bisa mengungkap: “Saya merasa malu… ini memalukan.”
Saat Kedudukan Runtuh: 5 Gol dalam 16 Menit Kedua
Setelah turun minum tertinggal 0–1, Santos benar-benar ambruk: Vasco mencetak lima gol hanya dalam 16 menit—sebuah rentetan menghancurkan yang menelantarkan pertahanan dan semangat bermain Santos.
Philippe Coutinho—mantan rekan Neymar di Brazil—bersinar dengan dua gol, sementara yang lain dicetak oleh Lucas Piton, David Correa da Fonseca, Rayan, dan Danilo Neves.
Krisis Bekal Degradasi: Posisi Santos Makin Rawan
Kekalahan ini langsung menguncang peringkat Santos di klasemen Serie A—mereka sekarang berada di posisi ke-15, hanya dua poin di atas zona degradasi.
Terlebih, ini bukan jeda biasa—masa depan mereka dalam bahaya dan atmosfer di klub sangat tegang. Neymar sendiri merasa tidak punya kekuatan untuk mengubah keadaan sendirian.
Tuntutan Tegar: Neymar Kutuk Sikap, Manajer Dipecat
Setelah pertandingan, Neymar bereaksi keras:
“Saya merasa sangat malu, performa kami memalukan… penonton berhak protes, dan bahkan mengecam—itu hak mereka. Air mataku bukan karena sedih, tapi karena kemarahan dan frustasi.”
Tak lama setelah itu, klub langsung mengambil keputusan drastis: manajer Cléber Xavier dipecat, hanya 30 menit setelah pertandingan usai.
Luka di Masa Lalu dan Langkah Kelangsungan Klub
Mengapa kekalahan ini terasa begitu dalam? Santos masih berusaha bangkit dari degradasi pertamanya dalam sejarah pada 2023. Kembalinya Neymar—dengan kontrak hingga akhir 2025—dianggap sebagai harapan kebangkitan, namun kenyataannya goyah.
Kini tekanan semakin berat. Klub perlu evaluasi mendasar: di skuad, pelatih, hingga strategi. Masa depan Serie A mereka tidak hanya soal hasil laga berikut, tapi melangkah saat semuanya sedang goyah.
Penutup Reflektif
Malam itu bukan hanya soal skor, tapi sebuah simbol tragedi klub: kebanggaan 111 tahun luluh lantak dalam 90 menit. Neymar menangis bukan karena kalah, tapi karena melihat jati diri klub terkikis di depan mata. Sekarang, saatnya Santos terus bangkit—dengan pemimpin baru, strategi baru, tapi tetap membawa semangat legenda.
Ringkasnya
-
Santos dihajar 6–0 oleh Vasco, kekalahan terbesar bagi Neymar dan sejarah klub.
-
Neymar pecah air mata langsung usai laga, menyebut performa buruk, fans dikaren lakukan tindakan.
-
Pelatih langsung dipecat, situasi klub makin menantang – harus hindari degradasi. melangkah maju dengan introspeksi dan keberanian.