Puluhan Murid PAUD Upacara HUT RI ke‑80 di Bantaran Sungai Kalijompo
Uniknya Upacara PAUD: Merdeka di Bantaran Sungai Kalijompo
bukanberita.com – Suasana meriah terasa di bantaran Sungai Kalijompo pada pagi yang cerah, Minggu, 17 Agustus 2025. Puluhan murid PAUD dari Taman Kanak-Kanak dan sekolah anak usia dini setempat berkumpul bersama guru dan orang tua untuk mengikuti Upacara Peringatan HUT ke‑80 RI. Alih-alih berlangsung di halaman sekolah, upacara digelar di tepi sungai—memberi nuansa berbeda namun penuh makna.
Anak-anak memakai seragam sekolah lengkap dengan topi pelaut mini, beberapa membawa bendera merah putih kecil, dan terlihat wajah polos mereka memancarkan keceriaan. Alunan lagu Indonesia Raya berkumandang, dan nuansa patriotik terasa melekat sekaligus jenaka karena sejumlah anak tak sabar mengibarkan bendera kecilnya.
Guru PAUD mengatur barisan kecil agar anak-anak berdiri rapi di sepanjang pinggir sungai. Ada pengibar bendera, pembaca janji siswa, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu nasional. Aksi ini jadi menarik karena lokasi yang tak biasa: di sela pepohonan, aliran sungai, serta burung berkicau—semua menyatu jadi momen merdeka yang sederhana namun menyentuh jiwa.
Satukan Pendidikan, Alam, dan Nasionalisme Sejak Dini
Pilihan tempat ini bukan sekadar estetika—melainkan edukatif. Guru dan pengelola sengaja memilih bantaran sungai Kalijompo agar anak-anak merasakan hubungan dari tanah dan air dengan Indonesia. Guru menjelaskan bahwa sungai adalah sumber kehidupan dan harus dijaga, serta kemerdekaan punya makna kolaborasi antar kita dengan alam serta antar warga.
Momen ini juga jadi ruang simbol: anak-anak ‘merdeka’ di alam bebas, berdiri tegar menyanyikan Indonesia Raya. Setelah upacara, mereka diajak edukasi ringan tentang lingkungan: membersihkan sampah kecil di tepi sungai, menanamkan pesan kebersihan sambil mengenal lagu-lagu perjuangan. Aktivitas ini menggabungkan patriotisme dengan tanggung jawab ekologis—sesuai nilai Pancasila dan lingkungan hidup.
Orang tua terlihat terharu dan bangga. “Momen kayak gini bikin anak lebih ngerti merdeka itu bukan cuma seremonial, tapi tentang rasa cinta dan jaga negeri sejak dini,” ucap salah satu ibu murid. Guru juga berharap tradisi seperti ini bisa jadi kader patriotikus kecil yang peduli lingkungan dan nasionalisme.
Kolaborasi Sekolah, Warga, dan Pemerintah Lokal
Kegiatan ini bukan cuma gagasan dari sekolah, tapi dihimpun bareng warga RW sekitar dan sektor pendidikan lokal. Pemerintah desa turut mendukung dengan memasang mikrofon portabel, menyudutkan kursi kecil untuk orang tua, dan mendampingi anak-anak saat berlomba-lomba secara informal setelah upacara.
Beberapa alat bantu tradisional juga dipakai sebagai media lomba ringan: gerak lagu Merdeka, yel-yel kemerdekaan, dan lomba berjalan membawa bendera kertas. Kepala desa hadir memberi apresiasi resmi, menyampaikan bahwa kegiatan ini memberi makna mendalam akan cinta tanah air, bukan sekadar formalitas.
Orang tua dan warga turut menyumbang hidangan ringan seperti gorengan, air mineral, dan buah—sebagai wujud gotong royong. Semua menyatu dalam kebersamaan lokal yang hangat, sementara PAUD tetap jadi pusat pendidikan karakter di garis depan kemerdekaan.
Manfaat Edukatif dan Signifikansi Sosial
Upacara sederhana ini memberi pelajaran lebih luas dari kuliah apa pun.
-
Nilai nasionalisme sejak dini
PAUD jadi batu pijakan dimana murid kecil mulai berinteraksi dengan simbol negara: semboyan Merah Putih, lagu perjuangan, dan konteks sungai sebagai aspek kehidupan. -
Tanggung jawab ekologis
Edukasi di sekitar sungai membentuk karakter peduli lingkungan, penting untuk generasi penutup. -
Kebersamaan lintas generasi
Keterlibatan orang tua, guru, pemerintah desa memperlihatkan bahwa kemerdekaan adalah usaha kolektif, bukan tugas satu segmen.
Semua unsur ini memperkuat identitas masyarakat yang merayakan kemerdekaan dengan makna, bukan rutinitas. Upacara meriah tapi sederhana—mengingatkan bahwa nasionalisme juga soal menyatu dengan alam dan komunitas.
Penutup Reflektif
PAUD upacara HUT RI di sungai Kalijompo bukan hanya perayaan, tetapi momen pendidikan patriotik yang menyegarkan—menggabungkan merdeka, pendidikan, dan kesadaran ekologis sejak dini. Tradisi ini bukan formalitas, tapi cara mencintai Indonesia dan alam sejak kecil.
Ringkasnya
Upacara PAUD di bantaran Sungai Kalijompo mengajari anak-anak bahwa merdeka itu berkaitan erat dengan cinta tanah air, tanggung jawab terhadap alam, dan kebersamaan antargenerasi. Sebuah momen kecil—dengan makna yang begitu besar.