Jack Miller Ungkap Alasan Yamaha “Tidak Berfungsi” di Red Bull Ring: Grip Belakang Jadi Biang Kerok

bukamberita.com – Jakarta, 19 Agustus 2025 – Akhir pekan mengerikan untuk Yamaha di MotoGP Austria, tepatnya di sirkuit Red Bull Ring. Jack Miller dengan tegas menyimpulkan: “Yamaha tidak berfungsi dengan ban belakang ini di Red Bull Ring.” Kenapa begitu? Yuk kita ulas lengkap dari laporan hingga alasan teknisnya.

Apa yang Sebenarnya Terjadi di Red Bull Ring?

Miller dan ketiga pembalap Yamaha lainnya tumbang total. Fabio Quartararo finis terbaik di posisi ke-15, selisih 25 detik dari Marc Marquez. Alex Rins, Miguel Oliveira, dan Jack Miller menyusul di papan terbawah—semua M1 tak lebih dari kendaraan terakhir di lintasan.

Miller sendiri sempat start di posisi 16 sebelum merosot dan menyelesaikan balapan di urutan 18 dengan gap 37,5 detik. Quartararo menggambarkannya sebagai “a bit lost,” merasa kehilangan arah setelah performa mengerikan tersebut.

Masih di Austria, semua Yamaha terpaut jauh dibanding pesaing. Perbandingan tercepat mencerminkan betapa parahnya kekurangan mereka—empat motor di baris start terakhir; performa apes sepanjang pekan.

Kenapa Yamaha “Tidak Berfungsi” — Alasan Teknis Menurut Miller

Grip Belakang Hilang Total

Menurut Miller, motor hanya punya grip awal yang “terasa baru bagus setelah balapan,” bukannya di awal. Artinya, YZR‑M1 harusnya kuat sampai finish, bukan jebol di putaran pembuka.

Ban Belakang Konstruksi Keras Tak Cocok

Michelin membawa ban belakang spesifik pengereman ekstrem ke Austria, tapi konstruksinya bentrok dengan karakter M1. Begitu jet momentum tercapai (~120 km/jam), beban di roda belakang lepas, motor berputar liar.

Kontras Front-End Fenomenal vs. Rear Melody

Miller memuji front-end Yamaha sebagai luar biasa saat braking dan masuk tikungan, tapi backend-nya jadi penghambat total. Menurutnya, fokus tim harus pada cara meningkatkan traksi belakang.

Reaksi Tim & Rider Lain — Gimana Perspektif Lain?

Quartararo menyebut bahwa mereka tak kunjung berkembang, bahkan post-praktik yang sempat terlihat positif tiba-tiba hilang saat race. Ia merasa grip hilang sepenuhnya saat Sprint dan balapan.

Oliveira juga kecewa: katanya, motor sama sekali kekurangan grip saat exit tikungan dan kurang incisive saat braking—dua kesenjangan besar dibanding pesaing.

Sorotan media menganggap performa Yamaha saat itu “ridiculous,” “useless,” dan “frustrating” — level performa yang jarang terjadi sepanjang musim MotoGP 2025.

Penutup

Ringkasan Kenapa Yamaha Gagal Total di Austria

  • Semua pembalap Yamaha jatuh di posisi paling akhir, performa tragis.

  • Miller: M1 “tidak berfungsi” dengan ban belakang konstruksi keras—traksi hilang saat kecepatan tinggi.

  • Kendati bagian depan solid, masalah rear grip jadi akar persoalan utama.

  • Reaksi Quartararo dan Oliveira menyorot kehilangan grip sejak awal dan penurunan signifikan dari practice.

Gibah Masa Depan Yamaha — Apa Sinyal Setelah Austria?

Austria adalah titik merah alarm untuk Yamaha. Mereka harus mendesak pengembangan paket rear grip dan menyesuaikan karakter motor dengan layout ekstrem seperti Red Bull Ring. Jika tidak, mereka berisiko terus dipermalukan meski di sirkuit lain. Miller sudah jujur – sekarang saatnya Yamaha bekerja keras.