Tak Mampu Lawan Kedigdayaan Dolar AS, Rupiah Ditutup Jeblok 0,29 % Hari Ini

bukanberita.com – Jakarta, 19 Agustus 2025 – Rupiah kembali merosot melawan dolar AS dan ditutup jebol 0,29 % hari ini. Kejadian ini jadi momentum penting, menunjukkan tekanan luar biasa dari dolar terhadap mata uang Asia, termasuk rupiah. Yuk, kita bahas kenapa rupiah jeblok, apa penyebabnya, dan dampaknya bagi perekonomian nasional.

Seberapa Dalam Rupiah Tertekan?

Perdagangan hari ini mencatat pelemahan rupiah hingga 0,29 %, yang artinya nilai tukar turun signifikan terhadap dolar AS. Koreksi ini tergolong berat untuk ukuran intraday, dan menandai meningkatnya tekanan dari mata uang global.

Kondisi ini bukan muncul tiba-tiba—news outlet melaporkan bahwa pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh kombinasi faktor eksternal seperti konflik geopolitik dan ekspektasi suku bunga tinggi di AS.

Penyebab Utama Pelemahan Rupiah

1. Dolar AS Makin Perkasa

Investor global masih menilai aset berdenominasi dolar sebagai safe haven utama. Gejolak di Timur Tengah, terutama konflik Israel–Hamas, membuat permintaan dolar melonjak.

2. Suku Bunga AS Masih Tegas

The Fed terlihat masih enggan memangkas suku bunga karena inflasi yang masih melekat. Ini menyebabkan yield aset dolar tetap menarik, membuat investor enggan alirkan modal ke rupiah.

3. Defisit Fiskal dan Perlambatan Ekonomi

Dari dalam negeri, defisit fiskal yang melebar serta turunnya penerimaan pajak menimbulkan kekhawatiran pasar tentang stabilitas ekonomi. Hal ini menambah tekanan jual terhadap rupiah.

4. Intervensi BI Tak Optimal

Bank Indonesia memang melakukan langkah intervensi di pasar valas, tapi tekanan eksternal yang sangat kuat membuat pelemahan tetap berlanjut.

Dampak Pelemahan Rupiah Bagi Ekonomi RI

Impor Jadi Lebih Mahal

Rupiah melemah berarti impor bahan baku dan barang modal jadi makin mahal. Industri yang sangat bergantung pada komponen asing bakal terkena beban biaya produksi tinggi.

Inflasi Tekan Daya Beli

Kenaikan harga barang impor akan mendorong inflasi. Ketika inflasi naik, daya beli masyarakat turun—apa lagi kalau konsumsi rumah tangga sudah lemah.

Kepercayaan Investor Terkikis

Investor asing, terutama di pasar saham dan obligasi, cenderung menarik modal jika nilai tukar terlalu volatil. Idealnya, stabilitas rupiah penting bagi menarik investasi.

Penutup

Intinya Kenapa Rupiah Jebol 0,29 % Hari Ini

  • Dolar AS sangat kuat, didorong konflik geopolitik dan suku bunga tinggi.

  • Indonesia dihadapkan pada tekanan fiskal dan defisit yang lebar.

  • BI sudah intervensi, tapi belum efektif hentikan pelemahan.

Harapan dan Langkah Strategis ke Depan

Semoga kedepannya BI semakin agresif merespons gejolak mata uang melalui kebijakan terpadu—dengan suku bunga, intervensi valas, dan koordinasi fiskal. Stabilitas rupiah bukan cuma soal angka, tapi juga soal menjaga kepercayaan dan daya tahan ekonomi kita.